BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Tahun
1600-an merupakan awal dari terjadinya gelombang emigrasi dari Eropa ke Amerika
Utara secara besar-besaran. Pelayaran Colombus atas nama kerajaan Spanyol pada
tahun 1942 telah membuka jalan untuk mencapai benua baru yang kemudian disebut
Amerika. Imigran yang mendominasi adalah orang-orang Inggris dan Skotlandia.
Mereka datang dengan alasan diantaranya karena mereka melarikan diri dari
penindasan politik, demi mencari kemerdekaan ataupun untuk menarik peruntungan
yang lebih baik daripada negeri mereka sendiri. Hingga pada 1775 penduduk mencapai jumlah lebih dari 2,5 juta orang yang
tersebar dalam tiga koloni regional; Koloni New England, Koloni Tengah, dan
Koloni Selatan.
Meskipun
tiga koloni tersebut dapat dikatakan sebagai masyarakat yang mengerti akan
pentingnya pendidikan dan asas-asas kebebasan, namun hal tersebut belum mampu
menghentikan pemerintahan kolonial Inggris dari Amerika. Keunggulan posisi
Inggris atas Amerika semakin menguat dan meresahkan terutama setelah
kemenangannya atas Perancis pada perang 7 tahun (1756-1763).
1.2. Tujuan Penulisan
a.
Mengidentifikasi
faktor-faktor kemunculan Revolusi Amerika
b.
Menjelaskan
sejarah terjadinya Revolusi Amerika
c.
Mengenal
tokoh-tokoh Revolusi Amerika dan peranannya
d.
Membuktikan
pengaruh Revolusi Amerika pada bidang POLEKSOSBUD Eropa dan Indonesia
1.3. Ruang Lingkup
·
Revolusi
Amerika
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Faktor Penyebab
Terjadinya Revolusi Amerika
Faktor penyebab terjadinya Revolusi
Amerika antara lain sebagai berikut.
a.
The
Great Awakening
The
Great Awakening meningkatkan kelompok penginjil (gereja Kristen yang percaya
pada perubahan pribadi dan kesempurnaan Alkitab) dan semangat kebangkitan, yang
terus memainkan peran signifikan dalam kehidupan religious dan budaya Amerika.
Hal ini melemahkan status mapan para rohaniwan dan memprovokasi para penganut
agama untuk berpegang pada akal sehat mereka. Mungkin yang paling penting,
semua ini mengarah kepada proliferasi sekte dan kelompok agama, yang pada
akhirnya mendorong orang-orang menerima prinsip toleransi religius.
b.
Berkembangnya
Otonomi daerah
Pada
1618, Persekutuan Virginia mengeluarkan instruksi kepada gubernur yang ditunjuk
yang menyatakan bahwa setiap penduduk bebas dalam perkebunan harus memilih
wakilnya untuk bergabung dengan gubernur dan dewan yang ditunjuk dalam
mengesahkan peraturan pemerintah demi kemakmuran koloni. Langkah ini terbukti
menjadi yang salah satu langkah dengan dampak paling jauh ke depan dalam
seluruh periode kolonial. Sejak saat itu, masyarakat umum menerima fakta bahwa
warga koloni mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam pemerintahan mereka
sendiri.
c.
Kesadaran
tentang Kebebasan
Pada
awal abad 18, hampir semua koloni berada di bawah yurisdiksi langsung Kerajaan
Inggris, tetapi mengikuti aturan yang dibentuk oleh Revolusi Agung. Gubernur
koloni mencoba menerapkan kekuasaan yang menghilang dari tangan Raja di
Inggris, tetapi majelis koloni yang mengetahui peristiwa tersebut, berupaya
mengesahkan “hak” dan “kebebasan” mereka. Dasar tuntutan mereka adalah pada dua
kekuatan signifikan yang mirip dengan apa yang dianut oleh Parlemen Inggris: hak
untuk memilih dalam masalah pajak, pembelanjaan dan hak memulai legislasi
ketimbang hanya bereaksi terhadap proposal dari gubernur.
d.
Inggris
butuh dana besar setelah perang tujuh tahun
Kemenangan
Inggris dalam perang Tujuh Tahun ternyata tidak menyelesaikan masalah yang
harus dihadapi pemerintah Inggris di koloni Amerika. Bagi Inggris kemenangan
dalam perang meyisakan hutang yang jumlahnya cukup besar, mencapai 130 juta
Pound. Lebih dari pada itu, bertambahnya wilayah Inggris telah menambah beban
baru yang harus ditanggung oleh pemerintah Inggris. Akhirnya pemerintah Inggris
membebani daerah koloni untuk turut serta meringankan beban keuangan yang
dihadapi Inggris. Daerah-daerah koloni tersebut dipungut berbagai macam pajak
tanpa melalui perundingan. Pajak tersebut terhimpun dalam berbagai aturan
seperti :
- Undang-undang
Gula (Sugar Act) pada tahun 1764, yang mana Undang-Undang ini mengatur tentang
kenaikan pajak bagi gula yang masuk ke Amerika.
-
Undang-Undang Stempel (Stamp Act)
pada tahun 1765 yang mengatur tentang pajak materai atas surat-surat kabar,
pamflet, percetakan, dokumen-dokumen hukum, asuransi, surat perkapalan dan
lisensi.
-
Undang-Undang
Seperempat (Quarter Act), yang disahkan pada 1765, yang mewajibkan koloni
menyediakan perlengkapan dan barak bagi serdadu kerajaan.
-
Undang-Undang
Townshend yang berdasarkan premis bahwa pajak yang dibebankan pada barang yang
diimpor oleh koloni itu legal sementara pajak internal (seperti UU Stempel) itu
ilegal.
e.
The Boston
Tea Party
Insiden
ini terjadi karena East India Company (EIC) memiliki persedian teh dalam jumlah
besar yang tidak bisa dijual di Inggris sehingga membuat perusahaan tersebut
hampir bangkrut. Pemerintah Inggris turun tangan dan meloloskan Tea Act tahun
1773, yang memberikan hak kepada East India Company untuk mengekspor barang
langsung ke koloni Amerika tanpa harus membayar pajak yang biasa dikenakan pada
pedagang koloni. Dengan cara ini, EIC bisa menjual barang terutama teh di bawah
harga normal sehingga memicu terjadinya monopoli perdagangan yang akan
merugikan pedagang lokal. Kebencian terus berlanjut terutama diantara mereka
yang tidak terlibat dalam perdagangan monopoli dengan EIC sehingga tidak
merasakan keuntungan dari monopoli perdagangan teh.
Pada malam 16 Desember 1773,
sekelompok orang menyamar sebagai Indian Mohawk dipimpin Samuel Adams menaiki
tiga kapal Inggris yang tertambat dan membuang muatan teh mereka ke pelabuhan
Boston. Karena ragu akan komitmen bangsa mereka terhadap prinsip, mereka takut
jika teh tersebut tiba di daratan, warga koloni akan membeli teh itu dan
membayar pajak. Inggris menanggapi hal tersebut dengan mengeluarkan
undang-undang disipliner dan Quebec. Walaupun UU Quebec belum diloloskan
sebagai suatu hukuman, warga Amerika menghubungkannya dengan UU Disipliner dan
semua itu kemudian dikenal sebagai “Five Intolerable Acts” (Lima UU yang Tidak
Dapat Ditoleransi).
2.2. Terjadinya Revolusi
Amerika
Pertempuran
di Lexington
Pada April 1775 terjadi pertempuran
pertama antara Amerika dan Inggris di Lexington atas perintah Jenderal Thomas
Gage untuk merebut serbuk mesiu yang ada di tangan koloni. Pasukan Inggris
memulai aksi tembakan kepada pihak Amerika. Adu tembak tidak dapat dihindari
lagi. Pihak Amerika dengan 77 Minuteman-nya (Pasukan utama yang siap berperang
dalam semenit) berhasil memukul mundur tentara Inggris dari Lexington hingga ke
daerah Boston.
Kongres
di Pensylvania
Kongres Kontinental Kedua diadakan
di Philadelphia, Pennsylvania pada 10 Mei. Kongres memilih untuk berperang,
melantik milisi colonial sebagai serdadu kontinental. Kongres menunjuk Kolonel
George Washington dari Virginia sebagai komandan pada 15 Juni. Walaupun pecah
konflik bersenjata, ide untuk memisahkan diri secara keseluruhan dari Inggris
masih ditentang banyak anggota Kongres Kontinental. Pada bulan Juli, mereka
membuat Petisi Perdamaian (The Olive Branch Petition) yang memohon pada Raja
untuk mencegah aksi-aksi kekerasan lebih lanjut hingga mereka dapat
menghasilkan beberapa perjanjian. Raja George menolaknya, dan pada 23 Agustus
1775 malah memproklamirkan pemberontakan yang dilakukan oleh koloni.
Aksi
di Virginia dan Carolina
November 1775, Lord Dunmore,
gubernur Virginia, menawarkan kebebasan bagi para budak yang ingin berperang
bagi Inggris. Alihalih, pernyataannya mendorong warga Virginia, yang awalnya
tetap memilih sebagai kaum Loyalis, untuk mendukung pemberontakan.
Gubernur North Carolina, Josiah
Martin, juga mengimbau warganya untuk tetap setia pada Kerajaan. Ketika 1.500
orang menjawab panggilan Martin, mereka dikalahkan oleh tentara revolusioner.
Pasukan South Carolina berhasil memukul mundur pasukan Inggris pada akhir
bulan. Pasukan Inggris tidak kembali ke Selatan hingga lebih dari dua tahun
setelahnya.
Deklarasi kemerdekaan
Komite yang dipimpin Thomas
Jefferson berhasil menyusun deklarasi kemerdekaan Amerika setelah terilhami
oleh gagasan karya Thomas Paine, Common Sense yang berisi tentang penyerangan
terhadap gagasan monarki. Secara garis besar Deklarasi Kemerdekaan yang
disahkan pada 4 Juli 1776 itu tidak hanya mengumumkan lahirnya negara baru,
tetapi juga memaparkan filosofi tentang kebebasan manusia yang akan menjadi
kekuatan dinamis di seluruh dunia. Deklarasi ini diambil dari filosofi politik
Pencerahan Perancis dan Inggris, tetapi pengaruh yang paling menonjol adalah
Second Treatise on Government karya John Locke. Locke mengambil konsep hak
tradisional orang Inggris dan mengubahnya menjadi hak asasi manusia yang
bersifat universal.
Persekutuan dengan Perancis
Amerika yang mengalami krisis
setelah deklarasi kemerdekaannya, hampir tidak mampu berperang melawan invasi
yang kembali di lakukan Inggris. Amerika berniat meminta bantuan Perancis
dengan alasan geopolitik: pemerintah Perancis sudah lama menginginkan
pembalasan dendam terhadap Inggris Raya sejak kekalahan pada 1763. Benjamin
Franklin pun dikirim ke Paris pada 1776.
Perancis mulai membantu koloni pada
Mei 1776, ketika mereka mengirim 14 buah kapal bermuatan perlengkapan perang ke
Amerika. Pada 6 Februari 1778, koloni dan Perancis menandatangani Traktat
Perdamaian dan Perdagangan, di mana Perancis mengakui Negara Perserikatan dan
menawarkan kontrak dagang. Mereka juga menandatangani Traktat Persekutuan,
dengan syarat apabila Perancis turut berperang, tidak satu pun dari mereka yang
akan meletakkan senjatanya hingga koloni tersebut meraih kemerdekaannya, tidak
ada yang mengadakan perdamaian dengan Inggris Raya tanpa persetujuan yang
lainnya, dan masing-masing pihak menjamin hak milik pihak lain di Amerika.
Inilah satusatunya traktat pertahanan bilateral yang ditandatangani Negara
Serikat ataupun penerusnya hingga pada 1949.
Kemenangan dan Kemerdekaan
Pada Juli 1780, Raja Perancis Louis
XVI mengirim pasukan ekspedisi berjumlah 6.000 orang ke Amerika di bawah
pimpinan Comte Jean de Rochambeau. Angkatan darat dan angkatan laut Perancis
dan Amerika yang berjumlah 18.000 orang, bolak-balik beradu senjata dengan
Cornwallis selama musim panas hingga musim gugur. Akhirnya, pada 19 Oktober
1781, setelah terjebak di Yorktown di dekat muara Teluk Chesapeake, Cornwallis
menyerahkan angkatan daratnya yang beranggotakan 8.000 tentara Inggris.
Pemerintah Inggris yang baru
memutuskan untuk menawarkan negosiasi damai di Paris pada awal 1782. Pada saat
itu Amerika diwakili oleh Benjamin Franklin, John Adams dan John Jay. Pada 15
April 1783, Kongres menyepakati traktat terakhir. Ditandatangani pada 3
September, Traktat Paris mengakui kemerdekaan, kebebasan dan kedaulatan penuh
13 negara bagian yang dulunya disebut koloni. Negara Serikat yang baru
terentang ke barat sampai Sungai Mississipi, ke utara sampai Kanada dan ke
selatan sampai Florida, yang dikembalikan ke Spanyol.
2.3. Tokoh-tokoh Revolusi
Amerika dan Peranannya
Tokoh-tokoh
yang berperan besar dalam deklarasi serta kemerdekaan Amerika antara lain sebagai berikut.
a.
Samuel
Adams
Pemimpin kelompok radikal yang paling
efektif adalah Samuel Adams dari Massachusetts, yang bekerja keras tanpa lelah
demi satu tujuan akhir: kemerdekaan. Adams ingin membebaskan orang-orang dari
kekaguman mereka terhadap sosok sosial dan politik yang lebih berkuasa,
menyadarkan mereka akan kekuatan dan pentingnya diri mereka sendiri dan dengan
demikian menggugah mereka untuk berbuat sesuatu. Pada 1772 dia membujuk rapat
kota Boston memilih “Komite Koresponden” untuk menyatakan hak dan keluhan dari warga koloni. Adams jugalah
penyulut api revolusi dengan aksinya memimpin koloni pada peristiwa ‘The Boston
Tea Party’.
b.
Thomas
Paine
Thomas
Paine merupakan teoris politik radikal dan penulis yang datang dari Inggris
pada 1774, mempublikasikan risalah 50 halaman berjudul Common Sense (Akal
Sehat) yang terjual 100.000 kopi dalam tiga bulan. Paine menyerang gagasan
tentang monarki berdasarkan warisan, dan menyatakan satu orang jujur lebih
berarti bagi masyarakat daripada “seluruh pen jahat bermahkota yang pernah
hidup.” Ia memaparkan alternatifnya— terus menyerah pada raja tiran dan
pemerintahan usang, atau bebas dan bahagia sebagai republik yang merdeka dan
mandiri. Karena beredar di seluruh koloni, Common Sense membantu pengambilan
keputusan untuk merdeka.
c.
Thomas
Jefferson
Thomas
Jefferson dikenal sebagai penulis Deklarasi Kemerdekaan (Declaration of
Independence) yang terilhami oleh Common Sense karya Thomas Paine juga
teori-teori kebebasan dan kemanusiaan oleh John Locke. Jefferson juga mendirikan University of
Virginia dan membangun salah satu rumah Amerika yang paling terkenal,
Monticello, di Charlottesville, Virginia.
d.
George
Washington
George
Washington pada awalnya adalah Letnan Kolonel daerah Virginia. Pada tahun
1776 Revolusi Kemerdekaan Amerika pecah dan Kongres Kontinental mengeluarkan
Deklarasi Kemerdekaan dan memisahkan diri dari Kerajaan Inggris. Kepemimpinan
George Washington berkontribusi banyak dalam keberhasilan daerah-daerah jajahan
di Amerika memperjuangkan kemerdekaannya. Pada tahun 1783 Inggris mengakui
kemerdekaan Amerika Serikat, George Washington keluar dari tentara. Empat tahun
kemudian pada 1787 ia menjadi Ketua Konvensi Konstitusional. Pada tahun 1789
setelah Konstitusi disahkan, ia dipilih dengan suara bulat menjadi Presiden
Amerika yang pertama.
e.
Benjamin
Franklin
Benjamin Franklin merupakan sosok
ilmuwan, penemu, penulis, penerbit koran, bapak kota Philadelphia, diplomat,
dan penanda tangan Deklarasi Kemerdekaan (Declaration of Independence)
dan Undang-undang. Sebelum terjadinya revolusi Franklin telah berperan aktif
dalam mewujudkan nilai-nilai kehidupan dari sifat praktis yang cerdas dan
keyakinan optimis dalam peningkatan diri yang sering diasosiasikan dengan
Amerika sendiri.
2.4. Dampak Revolusi
Amerika
Dampak
Revolusi Amerika dapat dirasakan oleh Amerika sendiri maupun dunia. Terutama di
bidang Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya.
A.
Kondisi
Politik
Di
Amerika sendiri terbebasnya dari status koloni Inggris menjadi sebuah kemajuan
pesat. Digunakannya sistem demokrasi yang mengatas namakan kepentingan rakyat
dalam menjalankan pemerintahan juga menjadi sebuah dampak positif yang dirasakan
bangsa tersebut.
Sementara
itu dampak politik bagi dunia adalah terjadinya Revolusi Perancis yang
terinspirasi oleh Amerika. Marquis de Lafayette adalah tokoh pembangkit
Revolusi Perancis yang belajar banyak dari perang kemerdekaan Amerika saat
misinya menjadi jenderal pembantu dari Perancis yang tergabung dalam pasukan
militer Washington.
B.
Kondisi
Ekonomi
Amerika
yang sekian tahun menjadi Negara koloni Inggris mendapat tekanan ekonomi akibat
pajak yang sangat tinggi yang dibebankan oleh Inggris. Karena itulah setelah
deklarasi kemerdekaan Amerika, beban-beban pajak yang tidak masuk akal tersebut
hilang dan keadaan ekonomi bertahap menjadi seimbang kembali. Rakyat Amerika
juga menentang tentang monopoli perdagangan yang dilancarkan oleh Inggris terhadap
rakyat Amerika.
Paham
Amerika tentang kebebasan perdagangan juga mengacu pada sistem kapitalis.
Sistem kapitalis merupakan sistem perdagangan bebas dengan artian siapa saja
berhak memilki asset Negara yang dapat digunakan untuk menopang perekonomian.
Hingga saat ini sistek kapitalis menjadi sistem yang banyak digunakan di dunia.
C.
Kondisi
Sosial
Paham
kebebasan lagi-lagi menjadi alasan utama. Rakyat Amerika yang sadar betul akan
kebebasan individu juga berujung pada sebuah deklarasi. Deklarasi ‘Human Right’
yang berisi tentang penghormatan terhadap hak asasi manusia dimasukkan ke dalam
UUD Amerika yang menjadi ‘Bill of Right’. Praktik perbudakan di Amerika Serikat
pun dihapuskan.
Pernyataan
Hak-hak Asas Manusia Sedunia pada 10 Desember 1948 juga merupakan wujud dari
dampak Revolusi Amerika terhadap dunia. Paham tentang kemerdekaan yang
merupakan salah satu bagian dari Hak Asasi Manusia juga berkembang di seluruh
dunia dan membangkitkan semangat kemerdekaan.
D.
Kondisi
Budaya
Tingkat
kebudayaan Amerika Serikat tergolong maju. Hal ini terbukti dengan
kemajuan teknologinya. Amerika Serikat setelah merdeka juga tidak menghilangkan
budaya ‘pembelajar’ yang sudah ada sejak masih era koloni.
Tingkat
kebudayaan Amerika dan kemajuan teknologinya berperan aktif dalam perkembangan
ilmu pengetahuan bagi dunia. Amerika Serikat bersama rekannya Russia merupakan
Negara pioneer yang banyak melakukan penelitian luar angkasa.
Dampak Revolusi Amerika bagi
Indonesia:
Di Indonesia semangat Revolusi
Amerika mempengaruhi pergerakan nasional. Pengaruh tersebut lebih bersifat pada
paham-paham tentang hak bagi setiap bangsa untuk memperoleh kemerdekaan dan
kedaulatan. Munculnya organisasi-organisasi seperti Indiche Partij, Perhimpunan
Indonesia dan PNI juga merupakan wujud terinspirasinya dari Revolusi Amerika.
Organisasi-organisasi tersebutlah
yang menjadi cikal bakal gerakan-gerakan kemerdekaan Indonesia lainnya hingga
akhirnya berujung pada pencapaian kemerdekaan yang diperoleh dengan kekuatan
tangan bangsa Indonesia sendiri.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Revolusi
Amerika terjadi karena berbagai macam tekanan yang dilakukan oleh Inggris
terhadap daerah koloninya tersebut. Gerakan ini awalnya hanyalah bentuk
perlawanan terhadap pemerintahan Inggris yang banyak melakukan tindakan yang
merugikan Amerika. Dikeluarkannya berbagai undang-undang oleh Inggris terhadap
Amerika juga pemonopolian perdagangan oleh Inggris menjadi sebab utama
kejengkelan rakyat Amerika terhadap Negara induknya itu. Hingga akhirnya
Amerika membentuk Konvensi Konstitusional yang mengadakan kongres yang berakhir
pada keputusan untuk memisahkan diri dari Inggris.
Common
Sense karya Thomas Pain dan Second Treatise on Government karya John Locke yang
berisi asas kebebasn dan kemerdekaan adalah
karya yang menginspirasi ‘Declaration of Independent’ yang ditulis oleh
Jefferson.
Dibantu
oleh Perancis yang berniat membalaskan dendam kekalahan perang tujuh tahun,
Amerika berhasil mengusir tentara Inggris hingga akhirnya Inggris mengakui
kemerdekaan dan kedaulatan Amerika sebagai Negara serikat pada perjanjian
Paris.
Tokoh-tokoh
yang berperan besar dalam Revolusi Amerika antara lain adalah Samuel Adams,
Thomas Paine, Thomas Jefferson, George Washington, dan Benjamin Franklin.
Dampak Revolusi Amerika:
- Berkembangnya sistem Demokratik-Republik
- Dihapuskannya perbudakan
- Penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia
- Munculnya sistem ekonomi Kapitalisme
- Menginspirasi gerakan-gerakan kemerdekaan Negara lain
Daftar Pustaka
Buku Garis Besar Sejarah Amerika
Serikat
Buku Sejarah Peminatan kelas XI
http://tianz19.blogspot.com/2014/03/perang-tujuh-tahun.html 31 October 2014 17.39
http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2011/11/revolusi-amerika-tahun-1776.html 31 October 2014 17.50
http://biografi-tokoh-ternama.blogspot.com/2014/04/Biografi-George-Washington-Presiden-Amerika-Serikat-Pertama.html 2 November 2014 09.02
Tidak ada komentar:
Posting Komentar