BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seni merupakan
bagian dari pemuas kebutuhan jiwa manusia akan estetika (keindahan). Seni adalah sebuah konsep abstrak, bukan
kongkrit. Sehingga mempelajari seni tidak terlepas dari hal-hal yang acak, dan
tidak selalu berdasar pada logika manusia. Karena itulah pembahasan tentang
seni berorientasi pada konsep-konsep. Konsep seni itu sendiri senantiasa
berubah seiring perkembangan zaman. Karya seni akan selalu memiliki dasar dan
tujuan yang berbeda sesuai pada zaman di mana seni itu tercipta. Perkembangan
persepsi dan pandangan masyarakat turut memengaruhi karya-karya seni rupa pada
zamannya.
1.2. Tujuan Penulisan
a.
Mendeskripsikan
ciri khas mendasar pada seni zaman klasik dan medieval
b.
Mengidentifikasi
tokoh-tokoh seni terkemuka pada zaman klasik dan medieval
c.
Menjelaskan
pandangan masyarakat terhadap karya seni zaman klasik dan medieval
d.
Memaparkan
sebab-sebab transisi perkembangan karya seni menuju masa selanjutnya
1.3. Ruang Lingkup
·
Periode
klasik
·
Abad
pertengahan
·
Yunani
– Romawi
·
Benua
Eropa
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. KARYA SENI ZAMAN
KLASIK
Perkembangan
seni rupa zaman klasik didasari atas berkembangnya kebutuhan dan kepercayaan. Kepercayaan
yang hidup pada zaman prasejarah berkembang pesat pada zaman klasik. Kepercayaan
awal pemujaan terhadap arwah (roh nenek moyang) berkembang menjadi kepercayaan
kepada para dewa.
Kebutuhan
sarana ibadah baik bentuk dewa maupun tempat peribadatan menjadi alasan mereka
menciptakan karya seni rupa, berupa kuil, candi, vihara, dan patung-patung
perwujudan dari dewa dan dewi, serta piramid. Didorong oleh perkembangan ilmu
dan teknologi, serta ditemukannya bahan logam, menjadikan karya-karya mereka
mencapai tahap perkembangan yang dapat mencapai puncak (klasik).
Seni
pada zaman klasik belum menempatkan tujuan keindahan pada penciptaannya. Karya
seni pada zaman klasik masih digunakan untuk tujuan kepercayaan. Contohnya,
karya seni dipakai sebagai media penyembahan dewa atau hal lain yang diagungkan
oleh masyarkat pada waktu itu. Selain itu, karya seni pada zaman ini juga hanya
mengandalkan ingatan atau replikasi terhadap hal - hal atau makhkuk -makhluk
yang dilihat sehari - hari atau kejadian - kejadian yang pernah terjadi.
a.
Jenis
tujuan karya seni zaman klasik :
·
Mistisme
(sebagai akibat belum berkembangnya agama)
·
Propaganda
(sebagai contoh grafiti di reruntuhan kota Pompeii)
2.2. TOKOH SENI ZAMAN
KLASIK
a.
Plato
Plato
(lahir sekitar 427 SM – meninggal sekitar 347 SM) adalah seorang filsuf dan
matematikawan Yunani, penulis phicophical dialogues dan pendiri Akademi
Platonik di Athena, sekolah tingkat tinggi pertama di dunia barat. Ia adalah
murid Socrates. Pemikiran Plato pun banyak dipengaruhi oleh Socrates. Plato
adalah guru dari Aristoteles.
Karyanya
yang paling terkenal ialah Republik (dalam bahasa Yunani Πολιτεία
atau Politeia, "negeri") yang di dalamnya berisi uraian garis
besar pandangannya pada keadaan "ideal". Dia juga menulis
'Hukum' dan banyak dialog di mana Socrates adalah peserta utama.
Salah satu perumpamaan Plato yang termasyhur adalah perumpaan tentang orang
di gua. Cicero mengatakan Plato scribend est mortuus (Plato
meninggal ketika sedang menulis).
Plato
adalah filusuf pertama didunia barat yang dalam seluruh karyanya mengemukakan
pandangan yang meliputi hampir semua pokok estetika. Pembahasannya tidak utuh
dan merupakan suatu system tersendiri, tetapi tersebar sebar dalam karyanya
b.
Aristoteles
Aristoteles lahir di Stagira,
kota di wilayah Chalcidice, Thracia, Yunani (dahulunya
termasuk wilayah Makedonia tengah) tahun 384 SM. Ayahnya
adalah tabib pribadi Raja Amyntas dari Makedonia. Pada usia 17
tahun, Aristoteles menjadi murid Plato. Belakangan ia meningkat menjadi
guru di Akademi Plato di Athena selama 20 tahun.
Aristoteles meninggalkan akademi tersebut setelah Plato meninggal, dan menjadi
guru bagi Alexander dari Makedonia.
Saat
Alexander berkuasa pada tahun 336 SM, ia kembali ke Athena. Dengan dukungan
dan bantuan dari Alexander, ia kemudian mendirikan akademinya sendiri yang
diberi nama Lyceum, yang dipimpinnya sampai tahun 323 SM. Perubahan
politik seiring jatuhnya Alexander menjadikan dirinya harus kembali kabur dari
Athena guna menghindari nasib naas sebagaimana dulu dialami Socrates.
Aristoteles meninggal tak lama setelah pengungsian tersebut. Aristoteles sangat
menekankan empirisme untuk menekankan pengetahuan.
Sebagai
murid plato, Aristoteles mengemukakan beberapa pandangan yang mirip dengan ajaran
sang guru, tetapi sudut pandangnya berbeda. Mengapa? Karena Aristoteles menolak
dunia idea Plato sebagai sumber pengetahuan. Sumbangan utama Aristoteles bagi
estetika diuraikan dalam buku Poetika (poetics).
2.3. PANDANGAN MASYARAKAT
TERHADAP KARYA SENI KLASIK
Pandangan
seni pada era klasik yaitu ditandai dengan adanya kebudayan Yunani – Romawi
yang dimana kebudayaan tersebut menempatkan manusia sebagai subjek utama.
Filsafat Yunani, misalnya menampilkan manusia sebagai manusia makhluk yang
berpikir terus – menerus memahami lingkungan alamnya dan juga meentukan prinsip
– prinsip bagi tindakannya sendiri. Demi mencapai kebahagiaan hidup (eudaimonia).
Selain
itu ada juga kesustraan Yunani Kuno, misalnya kisah tentang Odisei karya
penyair Yunani Kuno, Homerus, yang menceritakan tentang keberanian manusia
menjelajahi suatu dunia yang penuh dengan tantangan dan pengalaman baru.
Dan
ada juga seni arsitektur ala Yunani – Romawi yang mencerminkan kemampuan
manusia dalam menciptakan harmoni dari aturan hokum, kekuatan, dan keindahan.
Semua
ini jelas menunjukan bahwa kebudayaan Yunani – Romawi memberikan tempat utama
bagi manusia dalam kosmos dan sangat dihargai pula pada eranya. Suatu pandangan
yang biasa disebut dengan “Humanisasi Klasik”.
2.4. SEBAB TRANSISI SENI
KLASIK MENUJU MEDIEVAL
a.
Perkembangan
agama nasrani di Romawi
Perkembangan
agama nasrani menjadi ciri khas yang tampak pada abad pertengahan. Pada masa
ini kekuatan otoritas gereja adalah yang tertinggi. Dominasi gereja sangat kuat
dalam berbagai aspek kehidupan. Karya seni pada zaman tersebut juga tak lepas
dari pengaruh gereja. Romawi yang pada masa itu merupakan acuan karya seni,
juga melegalkan agama nasrani. Bahkan sang kaisar pula menjadi pemeluk agama
nasrani.
b.
Seni
sebagai kebutuhan keindahan
Kesadaran
masyarakat tentang kebutuhan seni sebagai keindahan, lantas merombak dasar seni
yang menjadi pondasi seni pada zaman klasik. Tujuan mitisme perlahan mulai
terkikis hingga akhirnya hilang sama sekali. Para pelaku seni juga mulai
menciptakan karya diluar hal-hal yang mereka lihat. Tapi juga mulai
mengembangkan imaji mereka.
2.5. KARYA SENI ZAMAN
MEDIEVAL
Pada
masa ini, karya seni sangat sering diperuntukan untuk agama. Oleh karena itu
banyak sekali karya - karya yang ditemukan identik dengan keagamaan seperti
lukisan - lukisan. Pada masa ini lahir istilah gaya ‘Gothic’. Istilah gothik
mengacu pada seni –arsitektur, lukis, dan pahat – tiga abad terakhir zaman
pertengahan. Istilah ini berasal dari para penulis akhir Abad Pertengahan yang
lebih menaruh perhatian pada kebudayaan Yunani-Romawi daripada kebudayaan abad
pertengahan sendiri.
2.6. TOKOH SENI ZAMAN
MEDIEVAL
a.
Giotto
di Bondone
Giotto
di Bondone dilahirkan sekitar tahun 1267 di Italia dan
diperkirakan tepatnya di sekitar Firenze. Ia adalah dikenal sebagai
seorang pelukiszaman pertengahan yang dapat membuat figur yang
dilukiskannya tampak pejal.
Semasa
hidupnya, Giotto tinggal di Firenze dengan keluarganya dan sering
membuka fresko yang berisi dengan adegan religius. Karyanya yang paling
terkenal adalah lukisan
kehidupan Yesus dan Maria di Gereja Arena, Padua.
Ia meninggal pada tahun 1337 pada usia 70 tahun.
b.
Duccio
Duccio di
Buoninsegna sekitar 1255-1260 – sekitar 1318-1319) adalah seorang artis
Italia, yang aktif di kota Siena, Toskana, di mana ia lahir, pada
akhir abad ke-13 dan awal abad ke-14.
Ia dianggap
sebagai bapak lukisan Siena dan bersama dengan para pendiri kesenian
Barat lainnya. Karya terkenal Rucellai Madonna (1285) Maestà bersama
Dua Puluh Malaikat dan Sembilan Belas Santo (1308-1311)
2.7. Pandangan Masyarakat
Terhadap Karya Seni Medieval
Pada
era ini, pandangan masyarakat terhadap seni hanya terbatas pada seni lukisan
saja. Namun seni lukis ini sangat dihargai pada era ini. Terbukti dengan
terkenalnya bidang seni yang sanagt kreatif. Dimana mereka dapat menggabungkan
gambar-gambar serius dan mendalam denagn
menyengkan dan cerdas. Yaitu mereka mampu mengekspresikan lukisan mereka dalam
berbagai bidang, baik itu keagamaaan, dan suatu lukisan yang merupakan
ilustrasi dari alkitab.
Di bidang seni
music zaman medieval masih sangat minim instrumen alat music. Sebab music yang
mereka buat lebih mereka khususkan kepada pemujaan terhadap tuhan. Mereka
menganggap demikian karena dalam konteks ibadah tidak boleh ada instrument alat
music.
2.8. SEBAB TRANSISI MEDIEVAL
MENUJU RENAISSANCE
a.
Kesadaran
akan pentingnya ilmu pengetahuan murni
Ditemukannya benua Amerika oleh Colombus merupakan sebuah titik
terang pada abad pertengahan. Abad yang dikenal sebagai The Dark Age.
Petualangan Colombus membuktikan kesalahan dogma gereja tentang bumi seperti
piringan datar dan dikelilingi neraka. Sejak saat itu, Eropa mulai gencar
melakukan pencarian dan penelitian atas ilmu pengetahuan yang sesungguhnya.
b.
Dimulainya
gerakan pembaruan dari kaum borjuis
Kaum borjuis terpelajar mulai
menyadari kesalahan abad pertengahan tentang kekuasaan gereja dan kerajaan.
Perlahan tapi pasti, mereka berjuang mengubah persepsi masyarakat tentang
kekuasaan tertinggi berada pada modal (harta) dan ilmu pengetahuan. Bukannya
hamba Tuhan maupun bangsawan.
c.
Munculnya
sikap sekulerisme, materialisme, dan rasionalisme
Pasca
Renaissans, masyarakat Eropa bertekad memisahkan antara urusan kemanusiaan dan
agama. Larangan-larangan tentang penentangan terhadap dogma gereja tidak lagi
mereka pandang sebagai hal yang penting. Mereka mulai memandang ilmu
pengetahuan sebagai hal yang utama, bukannya agama. Ideology kaum borjuis
tentang hal-hal kebendaan dan orientasi terhadap modal (harta) turut menjadi
hal yang dijunjung tinggi pada masa tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Karya
seni rupa zaman klasik memiliki ciri khas yang didominasi oleh hal-hal mitisme
dan propaganda. Pada masa ini seniman hanya mengandalkan apa yang mereka lihat
untuk menciptakan sebuah karya seni. Romawi dan Yunani menjadi acuan seni pada
zaman tersebut.sehingga karya seni juga didominasi oleh kepercayaan politheisme
(percaya pada banyak dewa / Tuhan). Tokoh yang terkenal pada masanya adalah Socrates
dan muridnya Aristoteles. Pandangan masyarakat terhadap karya seni banyak
dipengaruhi oleh kedua tokoh tersebut. Misalnya saja persepsi tentang
Humanisasi Klasik.
Karya
seni rupa zaman medieval didominasi oleh hal-hal yang mengacu pada kepentingan
gereja. Transisi dari zaman klasik menuju medieval ditandai dengan
berkembangnya agama nasrani. Masyarakat pun mulai memandang seni sebagai
kebutuhan akan keindahan. Merombak dasar seni zaman klasik yang mengacu pada
mitisme dan propaganda. Tokoh yang terkenal pada abad pertengahan adalah Giotto
di Bondone dan Duccio yang karyanya didominasi oleh kepentingan pengajaran ataupun
penyebaran agama.
Masa
renaissance sebagai kebangkitan ilmu pengetahuan di Eropa mengakhiri
perkembangan seni pada zaman medieval atau abad pertengahan.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar